Artikel ini sudah direview dan diedit oleh drg. Sandra Intan.
Mengkonsumsi makanan manis memang membawa kebahagiaan bagi anak-anak, apalagi didukung dengan tampilannya yang bewarna-warni dan lucu. Sayangnya, tanpa disadari makanan manis juga menjadi pemicu kerusakan gigi, salah satunya gigi keropos pada anak-anak.
Kenapa demikian, ya?
Makanan Manis dan Peluang Kerusakan Gigi Anak-Anak
Gigi kecokelatan atau menghitam, mahkota yang mulai tersisa sebagian, dan bahkan hilang Sebagian besar bagiannya. Sahabat Orange pernah melihat kondisi gigi anak-anak yang seperti ini?
Salah satu kerusakan gigi paling banyak terjadi pada anak-anak adalah karies atau gigi berlubang. Hal ini menyebabkan infeksi dan kerusakan struktur gigi yang disertai dengan rasa sakit, nyeri, bengkak pada gusi, hingga penurunan selera makan.
Artinya, perubahan warna gigi anak menjadi kecokelatan atau kehitaman ini menandakan karies yang sudah cukup parah sehingga struktur mahkota pelan-pelan keropos. Bahayanya, kerusakan gigi pada anak-anak dapat menurunkan selera makan sehingga mengganggu tumbuh kembangnya.
Salah satu penyebabnya adalah konsumsi makanan manis yang berlebihan. Makanan manis berarti mengandung gula dan sukrosa. Biasanya, makanan ini lengket dan meninggalkan sisa yang menempel di gigi.
Makanan manis tidak hanya permen atau cokelat, tapi bisa juga cookies, biskuit, atau makanan kemasan yang dijual di mini market terdekat.
Sisa-sisa makanan manis di dalam mulut anak akan berbaur dengan bakteri yang bisa mengubah glukosa menjadi asam sehingga terjadi penurunan pH rongga mulut. Hal ini lah yang menyebabkan terbentuknya karies atau lubang pada gigi.
Pada usia sekolah, biasanya konsumsi makanan manis akan meningkat karena anak-anak mulai secara mandiri bisa memutuskan apa yang akan dibeli tanpa pengawasan ketat oleh orang tua atau dewasa di sekitarnya.
Mengurangi Konsumsi Makanan Manis Pada Anak
Sahabat Orange pasti makin was-was terhadap aturan konsumsi makanan pada anak jika tidak ingin gigi mereka berlubang atau keropos. Nah, sebagai orang tua, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti di bawah ini:
- Kenalkan anak-anak pada makanan sehat, seperti buah dan sayur sedini mungkin. Ganti minuman kemasan dengan juice buah, dan ganti ice cream dengan buah dingin.
- Batasi konsumsi makanan manis pada anak-anak. Biasanya, saat mereka sudah berusia tiga tahunan, rasa penasaran dan ingin mencoba berbagai jenis makanan semakin besar. Di sinilah peran orang tua untuk memastikan apakah yang anak-anak konsumsi masih dalam tahap aman, salah satunya dengan mengecek tabel gizi yang ada di belakang kemasan.
- Biasakan membersihkan gigi dan mulut semenjak dini. Jika anak belum tumbuh giginya, maka bisa membersihkan gusi dan lidah menggunakan kasa, sikat jari, atau washlap Kalau anak sudah mulai muncul gigi susunya, maka bisa dibersihkan dengan sikat gigi dan pasta gigi khusus untuk anak.
- Saat anak berusia di atas satu tahun, mulai biasakan menyikat gigi dengan benar menggunakan sikat gigi dan pasta gigi berflouride seukuran sebutir beras.
- Pada anak yang mengkonsumsi susu sebelum tidur, pastikan untuk membersihkan lidah dan giginya agar tidak ada residu susu yang tertinggal.
Terakhir, jangan lupa untuk mulai membiasakan anak untuk memeriksakan gigi secara berkala ke dokter gigi yang sudah bisa dilakukan saat berusia di atas satu tahun. Nah, untuk kamu yang ingin mengajak anak untuk konsultasi dengan dokter gigi di Orange Dental, kamu bisa reservasi terlebih dahulu ke customer service kami melalui tombol whatsapp di bawah ini ya!
Kami tunggu kedatangannya di Orange Dental.
Nah, buat Sahabat Orange yang ingin pasang behel dengan program cicilan ini, kamu bisa tanya lebih lanjut ke customer service Orange Dental lewat tombol whatsapp yang ada di bawah ya!
Sampai bertemu di Orange Dental!