Artikel ini sudah direview dan diedit oleh drg. Sandra Intan.
Salah satu kerusakan pada gigi yang paling umum terjadi adalah karies (gigi berlubang). Gigi berlubang biasanya terjadi ketika plak yang berasal dari sisa makanan diubah oleh bakteri alami di dalam mulut menjadi asam. Lama-kelamaan, zat asam ini akan mengikis lapisan email gigi hingga membentuk lubang.
Bagaimana cara menghilangkan gigi berlubang?
Sebagian besar masyarakat kurang memperdulikan adanya lubang pada gigi sebelum timbulnya rasa sakit. Kebanyakan baru akan disadari ketika sudah menimbulkan rasa sakit. Rasa sakit ini timbul karena libang gigi telah mencapai bagian lapisan gigi yang dalam. Selain rasa sakit atau rasa nyeri, efek samping dari gigi berlubang yang sudah mencapai syaraf adalah pembengkakan pada gusi, hingga infeksi.
Padahal, lewat kepedulian terhadap kesehatan gigi dan mulut, gigi berlubang bisa segera diatasi tanpa menimbulkan rasa sakit. Biasanya, jika lubang yang terbentuk masih berada pada lapisan luar gigi, dokter gigi dapat menanganinya dengan melakukan penambalan. Namun, jika lubang pada gigi telah mencapai bagian lapisan gigi yang dalam, atau bahkan telah mencapai ke syaraf gigi, maka akan dilakukan foto rontgen terlebih dahulu untuk melihat sejauh mana kerusakan sudah terjadi. Setelah itu, baru dapat dilakukan langkah-langkah penanganan pada gigi tersebut.
Karena apabila lubang telah terbentuk dalam dan mencapai hingga ke syaraf gigi, diperlukan penanganan tidak hanya dengan penambalan biasa. Tapi diperlukan perawatan syaraf terlebih dahulu. Prosedur perawatan syaraf ini akan lebih complex dibandinhgkan dengan penambalan biasa. Biasanya akan memerlukan 3 hingga kali kunjungan sebelum dokter gigi melakukan penambalan tetap pada gigi tersebut.
Namun pada kasus dimana kerusakan gigi sudah sangat besar atau parah, dimana gigi tidak dapat lagi dipertahankan dengan prosedur perawatan syaraf, maka akan dilakukan tindakan pencabutan pada gigi tersebut.
Apa akibat gigi berlubang tidak dicabut?
Ketika sisa-sisa makanan sering tertinggal di dalam mahkota gigi, bisanya bisa menjadi indikasi kalau gigi kamu sudah terbentuk rongga yang cukup besar. Tapi karena belum ada rasa nyeri atau efek sampingnya, membuat kita kadang mengabaikan hal tersebut. Padahal, gigi berlubang tidak akan tertutup dengan sendirinya justru malah membawa kerusakan lebih lanjut.
Rongga atau lubang yang terbentuk pada gigi akan semakin membesar dan kerusakan gigi juga akan semakin dalam. Hal ini menyebabkan mahkota gigi menjadi rapuh sehingga mudah retak atau patah, gigi menghitam, mulut berbau busuk, dan nyeri luar biasa. Jika sudah ditahap ini, harus segara dilakukan tindakan medis oleh dokter gigi.
Jika gigi dengan kerusakan yang besar atau parah dimana tidak memungkinkan lagi untuk dipertahankan ini tidak segera dicabut, hal ini dikhawatirkan bisa menyebabkan infeksi yang lebih meluas.
Bagaimana cara mencegah gigi berlubang?
Sebenarnya, permasalahan gigi berlubang tidak akan menjadi serius hingga ditahap pencabutan gigi jika segera ditangani dengan tepat dan cepat. Selain itu, ada beberapa tips mencegah gigi berlubang yang wajib banget Sahabat Orange ketahui.
- Ingat selalu rumus 2 x 2 menit. Menyikat gigi dengan teknik yang benar sebanyak dua kali sehari, yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam, selama masing-masing dua menit.
- Membersihkan sela-sela gigi yang tidak terjangkau oleh sikat gigi dengan menggunakan dental floss.
- Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gula tinggi dan lengket.
- Jangan lupakan rutin check-up ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Nah, buat Sahabat Orange yang merasa gigi nya berlubang, jangan tunda untuk berkunjung ke dokter gigi ya!
Yuk konsultasi dengan dokter gigi di Orange Dental dengan klik tombol whatsapp dibawah untuk reservasinya yaa.
Sampai bertemu di Orange Dental!