Artikel ini sudah direview dan diedit oleh drg. Sandra Intan.
Tindakan pencabutan gigi merupakan pilihan terakhir yang biasanya dilakukan oleh dokter gigi saat kondisi gigi pasien sudah rusak parah dan tidak bisa diperbaiki kembali. Tindakan cabut gigi memang tidak bisa dilakukan secara sembarangan, karena bisa menyebabkan terjadinya komplikasi pasca cabut gigi yang dapat memicu infeksi.
Infeksi setelah tindakan cabut gigi memang bisa saja terjadi, salah satunya yaitu terjadinya Dry socket atau alveolar osteitis. Dry socket sendiri adalah nyeri hebat setelah cabut gigi karena peradangan di tulang rahang. Pada umumnya, ruang kosong atau soket pada gigi yang telah dicabut akan dilapisi oleh gumpalan darah yang berfungsi untuk melindungi tulang dan saraf, sebelum tertutup oleh jaringan yang baru. Namun pada dry socket ini gumpalan darah tersebut tidak terbentuk atau hilang sebelum luka bekas cabut gigi tertutup. Ini mengakibatkan, tulang dan saraf menjadi terpapar udara atau makanan yang masuk ke dalam mulut. Sehingga menimbulkan rasa nyeri yang hebat.
Oleh karena itu berikut ini adalah ciri-ciri terjadinya infeksi pasca cabut gigi yang perlu kamu ketahui :
- Rasa nyeri yang muncul setelah satu hingga tiga hari pasca cabut gigi.
- Rasa nyeri ini dapat menjalar ke bagian tubuh lain seperti ke telinga, mata dan leher.
- Pembengkakan pada area gusi yang dilakukan pencabutan.
- Hilangnya sebagian atau seluruh gumpalan darah di area bekas pencabutan gigi.
- Area bekas pencabutan terasa lunak saat disentuh.
- Timbulnya demam.
- Terjadinya pendarahan berlebih di area bekas pencabutan.
Proses penyembuhan pasca melakukan cabut gigi biasanya memakan waktu 1–2 hari. Nah untuk mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko terjadinya infeksi, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan, yaitu:
- Tidak mengorek gumpalan darah yang berada pada area bekas pencabutan gigi dengan menggunakan jari atau lidah.
- Hindari merokok, karena gerakan menghisap saat merokok dapat menyebabkan gumpalan darah menjadi hilang sehingga memperlambat masa penyembuhan.
- Hindari minum menggunakan sedotan. Sama seperti merokok, minum menggunakan sedotan juga dapat membuat gumpalan darah yang membantu untuk mempercepat masa penyembuhan menjadi hilang.
- Minum banyak air putih.
- Menggosok gigi secara perlahan, terutama di sekitar area soket gigi yang dicabut.
- Menghindari makanan keras, panas, pedas, dan sulit untuk dikunyah selama beberapa hari setelah cabut gigi.
- Bila berkumur, lakukan secara perlahan.
Masa pemulihan setelah cabut gigi biasanya memang memakan waktu beberapa hari. Selama 24 jam setelah mencabut gigi, mestinya pembengkakan dan nyeri berkurang. Namun, jika pendarahan dan nyeri masih parah lebih dari empat jam setelah pencabutan gigi, sebaiknya kamu segera menghubungi dokter gigi mu.
Seiring berjalannya waktu, gigi yang hilang akibat tindakan pencabutan akan menyebabkan dampak negatif seperti bergesernya gigi-gigi disebelahnya, mempengaruhi gigitan, sehingga membuat kamu sulit untuk mengunyah makanan. Oleh karena itu, dokter gigi biasanya akan menyarankan untuk mengganti gigi yang dicabut tersebut dengan gigi tiruan.
Nah sekarang kamu sudah tau kan tentang apa saja ciri-ciri terjadinya infeksi setelah cabut gigi. Oleh karena itu jangan melakukan cabut gigi secara sembarangan ya.
By the way, untuk kamu yang ingin melakukan konsultasi dengan dokter gigi di Orange Dental tentang perawatan gigi atau sekedar ingin cek kesehatan gigi dan mulut, kamu bisa langsung reservasi ke customer care kami dengan klik tombol whatsapp di bawah ya!